
Oleh: Hasbi Aswar, S.IP., M.A., Ph.D
Upaya Trump untuk menekan Zelensky agar mau berdamai dengan Putin, nampaknya bertepuk sebelah tangan. Mimpi dan janji Trump untuk menghentikan perang Rusia – Ukraina nampaknya harus menunggu waktu lebih lama.
Sebagai presiden terpilih AS, Trump memang terlihat bersungguh – sungguh agar efisiensi anggaran AS tidak saja berlaku dalam negeri tapi juga untuk kepentingan politik luar negeri. Sejak serangan Rusia ke Ukraina saja, AS telah menggelontorkan lebih dari 100 Milyar dollar AS untuk membantu pertahanan Ukraina.
Upaya membujuk Zelensky agar mau berdamai dengan Rusia dan merelakan dua wilayah di perbatasan untuk Rusia adalah bagian dari efisiensi anggaran Trump.
Namun, tidak semudah itu untuk membujuk pemerintahan Ukraina. Persoalan wilayah, adalah masalah kedaulatan tentunya berhubungan erat dengan legitimasi seorang pemimpin apalagi di saat perang. Saat misalnya Zelensky mau berdamai dengan Rusia, sesuai usulan Trump, sangat mungkin warga bergejolak dan kemudian meruntuhkan pemerintahan berkuasa. Jadi wajar jika Zelensky tidak mau dibujuk soal itu.
Ditambah lagi, kekhawatiran Ukraina jika Rusia dibiarkan menguasai sebagian wilayah Ukraina, itu akan menjadi jalan bagi Rusia untuk menganeksasi wilayah Ukraina lebih banyak lagi.
Sikap dan gaya berpakaian Zelensky yang dikritik karena dianggap tidak formal saat bertemu dengan Trump yang berpakaian jas lengkap di gedung Putih, mungkin saja sebagai simbol balasan pemimpin Ukraina terhadap Trump untuk tidak menyepelekan sikap politik Ukraina.
Meski Trump terlihat frustrasi dengan sikap Zelensky, tapi Amerika tidak punya pilihan di Ukraina kecuali harus tetap mendukung Ukraina melawan Rusia.
Sejak lama, strategi AS di wilayah Eropa Barat dan Timur adalah mempertahankan dan memperluas ekonomi politik AS dan mencegah pengaruh Rusia termasuk China meningkat ke wilayah – wilayah tersebut.
AS sangat paham, kalau AS menurunkan skala bantuan ke Ukraina dan akhirnya negara ini kalah oleh Rusia. Maka, dampaknya buat AS dan sekutunya Eropa nya juga besar secara politik. Rusia bisa jadi semakin leluasa melenggang di negara – negara Eropa yang lain untuk memperluas pengarunya. Pada saat bersamaan, pengaruh AS dan sekutunya juga akan semakin tergerus.
Oleh sebab itu, walaupun Trump mencak – mencak di depan Zelensky, uang AS akan tetap mengalir ke Ukraina terus – menerus.