
Dr. Riyan, M.Ag (Peneliti di Masyarakat Sosial Politik Indonesia – MSPI)
“The story of Palestine from its beginning to the present is a simple story of colonialism and dispossession, but the world treats it as a multifaceted and complex story, which ultimately corners the Palestinians and justifies Israeli colonialism” (Prof Noam Chomsky)
“Kisah Palestina dari awal hingga kini adalah kisah sederhana tentang kolonialisme dan perampasan, namun dunia memperlakukannya sebagai kisah dengan banyak aspek dan kompleks, yang akhirnya menyudutkan warga Palestina dan membenarkan kolonialisme Israel”
Secara sosiologis, kutipan di atas memberikan pesan yang kuat bahwa fakta penjajahan yang terjadi di palestina adalah sesuatu yang senantiasa ditutupi dengan berbagai kebohongan dan rekayasa opini. Sehingga masyarakat dunia tertipu dan tidak memahami fakta dan kebenaran.
Kita di Indonesia memiliki kisah yang sama ketika penjajah kolonialis seperti Portugis, Inggris, Belanda, Jepang, melakukan berbagai tindakan melawan nilai-nilai kemanusiaan berupa kekerasan, penyiksaan, pelecehan martabat manusia, perampokan kekayaan alam, dll. Tidak ada yang mengatakan bahwa semua tindakan penjajah itu untuk membela diri dari mereka yang dijajah.
Maka sangat logis dan sejalan dengan prinsip sosial-kemasyarakatan, bahwa penjajah haruslah diusir dari tanah yang dijajahnya. Bukan malah dipaksa untuk hidup berdampingan dengan yang dijajah. Perlawanan ini memiliki banyak diksi, diantaranya adalah jihad fi sabilillah sebagaimana diserukan para ulama dengan apa yang disebut Resolusi Jihad.
Wajar bila sebagai bentuk solidaritas sosial global, dari berbagai elemen masyarakat minta pemimpin muslim mengirimkan tentaranya ikut mengusir penjajah yang melakukan genosida kepada sesama saudara muslim. Bukan sekadar beretorika, apalagi berhubungan diplomatik dengan negara penjajah.
Sebaliknya, sungguh aneh, malah ada pendapat yang mengatakan bahwa melibatkan diri dalam konflik negara lain dalam arti terlibat peperangan secara fisik hukumnya haram karena hanya akan memperbesar fitnah.
Demikian.