Mencegah Tubuh Indonesia dari Kehancuran

Hasbi Aswar
Masyarakat Sosial Politik Indonesia

Negara itu ibaratnya sebuah tubuh yang tersusun atas organ-organ yang berbeda namun dengan tujuan yang satu agar tubuh itu bisa melaksanakan fungsinya dengan baik. Agar itu tercapai, tubuh itu butuh makan, minum, pakaian, dan kondisi yang sehat dan prima. Saat tubuh sakit, berarti ada organ yang tidak bekerja maksimal.

Gejalanya bisa jadi demam, bersin-bersin, flu, rasa sakit, luka, atau ada benjolan aneh yang muncul. Jika dibiarkan terus menerus tanpa diobati maka daya tahan tubuh bisa semakin lemah. Jika itu Adalah sel kanker, maka ia bisa menyebar secara liar, menjarah, merusak sel-sel yang sehat kemudian membunuh tubuh itu.

Untuk mencegah ini terjadi, maka tubuh harus diberikan asupan yang sehat dan bergizi sembari cepat tanggap saat ada gejala-gejala tidak sehat yang dirasakan oleh tubuh itu dengan mendiagnosis akar masalahnya dan memberikan treatmen yang tepat.

Banyak tubuh yang tidak terselamatkan, karena tidak diberi asupan yang baik, dan tidak dirawat cepat saat muncul gejala penyakit.

Oleh sebab itu, tugas pemilik tubuh untuk mengatur tubuh itu sebaik-baiknya.

Dalam mengatur negara juga sama prinsipnya. Agar elemen – elemen dalam negara bisa menjalankan fungsi dengan baik, maka asupannya harus cukup dan merata. Tidak boleh hanya kalangan atas saja, yang kenyang dan kaya, sementara rakyat miskin terlunta-lunta dan dibebani berbagai iuran sedemikian rupa.

Kalau itu terjadi, maka ia pasti akan memunculkan gejala negatif, bisa berwujud protes, pembangkangan, atau bahkan munculnya penyakit-penyakit sosial: pencurian, premanisme, asusila, perdagangan manusia, obat-obatan terlarang dan sebagainya.

Apa yang terjadi hari-hari ini seantero negeri di Indonesia baik seruan-seruan protes dan perubahan, atau aksi-aksi anarkis dan penjarahan itu sebenarnya adalah refleksi dari adanya ketidakadilan yang dipertontonkan penguasa sejak lama.

Ketidakadilan yang terus menerus menciptakan kekecewaan dan kemarahan yang menumpuk dan menghasilkan berbagai hal yang pada akhirnya merusak negeri ini sendiri.

Semestinya, saat pemerintah sadar bahwa ada ketimpangan, dan kesalahan dalam mengurus negara, maka penanganannya harus tepat, cepat dan solutif. Tidak boleh menyangkal, dan membiarkan itu berlarut-larut. Apalagi menyalahkan rakyat.

Saat ini, kemarahan rakyat tidak bisa lagi dibendung. Sementara rezim sedang mencari cara untuk meredam itu, entah dengan bujukan-bujukan atau meningkatkan eskalasi represi terhadap para demonstran.

Idealnya, untuk merespon itu, pemerintah mesti cepat membuat perubahan struktural dengan memaksimalkan sumber daya alam kita untuk kesejahteraan rakyat yang selama ini dikuasai pribadi-pribiadi atau swasta, ketimpangan pendapatan dihentikan, memastikan agar layanan pendidikan dan kesehatan terjangkau dan merata, iuran-iuran rakyat yang memberatkan itu dihentikan, serta menghentikan kebiasaan menumpuk hutang, juga hukum dan politik dibuat adil dan bermartabat.

Kalau pemerintah tidak menyelesaikan persoalan sistemik itu maka aksi, pembangkangan, kerusuhan hanya menunggu waktu untuk meluas dan memecah belah negeri ini.

Jadi, pemerintah mesti berhati-hati dan lebih peduli lagi dalam merawat tubuh negeri ini. Nasib hidup matinya di tangan mereka. Indonesia sedang kritis.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Scroll to Top